Puisi Chairil Anwar HUKUM

Selasa, 12 Juli 2011 | komentar

Saban sore ia lalu depan rumahku
Dalam baju tebal abu-abu

Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul.

Bungkuk jalanya -- Lesu
Pucat mukanya -- Lesu

Orang menyebut satu nama jaya
Mengingat kerjanya dan jasa

Melecut supaya terus ini padanya

Tapi mereka memaling. Iabegitu kurang tenaga

Pekik angkasa: Perwira muda
Pagi ini menyinar lain masa

Nanti, kau dinanti-dimengerti!

                                                    Maret 1943
Share this article :

Posting Komentar