Puisi Chairil Anwar SENDIRI

Minggu, 10 Juli 2011 | komentar

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik negri
Dicekik Kesunyian kamarnya

Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya

Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menati ia menyebut satu nama

Terkejud ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!

                                                    Februari 1943
Share this article :

Posting Komentar